SEKOLAH ISLAM BERNUANSA ALAM

PERMATA MADANI

Jumat, 05 Desember 2014

Jabir Ibn Hayyan, “The Father of Modern Chemistry”.

Tokoh besar yang dikenal sebagai “The Father of Modern Chemistry”. Jabir Ibn Hayyan, merupakan seorang muslim yang ahli dibidang kimia, farmasi, fisika, filosofi dan astronomi.Barat banyak berhutang pada orang ini dan mereka sangat banyak mengambil faedah dari eksperimen-eksperimen yang telah dilakukukannya. Hampir di semua perpustakan di Eropa terdapat buku karangannya dan di sebuah perpustakaan di Paris terdapat setidaknya 50 kitab karangannya yang beberapa diantaranya terdiri dari seribu halaman lebih.
Nama lengkapnya adalah Abu Musa, Jabir Bin Hayyan Bin Abdullah Al Kufi, Ayahnya hidup di masa-masa terakhir Daulah Umawiyah dan awal Daulah Abbasiyah. Hidup berpindah-pindah dan tatkala di daerah Thus lahirlah anaknya yang dinamakan Jabir. Hayyan meninggal ketika Jabir masih kecil sehingga ia hidup sebagai anak yatim di bwah asuhan kerabatnya. Semenjak kecil jabir sangat intens belajar tentang ilmu eksak utamanya matematika fisika dan kimia. Dan bakat ilmiahnya mulai bersinar ketika mulai berinteraksi dengan sang guru, Ja’far as Shodiq hingga sampailah beliau di kota seribu satu malam, kota ilmu pengetahuan dan poros peradaban dunia, Baghdad.
Di Baghdad, beliau disambut dan dimuliakan oleh keluarga istana mengingat sang ayah telah sangat berjasa kepada negara. Beliau tinggal di komplek istana kekhilafahan dan sangat menjaga hubungan baik dengan para khalifah, khususnya Khalifah Harun Ar Rosyid, khalifah yaang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan sastra. Dan hubungan beliau dengan keluarga Barmak-pun sangat erat sehingga ketika terjadi pembersihan keluarga Barmakiyah oleh pihak istana, Jabir terpaksa meninggalkan Baghdad untuk menyelamatkan diri.
Jabir Ibn Hayyan yang hidup di abad ke-7 dikenal ilmuwan yang sangat teliti dalam percobaan dan dalam mengambil kesimpulan. Beliau sering mengulang-ulang hasil percobaanya hanya untuk meyakinkan bahwa itulah hasil akhir yang sebenarnya dari eksperimen tersebut. Beliau telah mampu mengubah persepsi tentang berbagai kejadian alam yang pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi suatu ilmu sains yang dapat dimengerti dan dipelajari oleh manusia.

Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar untuk berkembangnya ilmu kimia dan tehnik kimia modern saat ini. Beliau bahkan telah dapat membuat kertas anti bakar, cat yang dapat melindungi besi dari karat, beliau juga yang mempelopori sebelum yang lainya penggunaan zat-zat nabati dan hewani  untuk penyembuhan beberapa macam penyakit.
Jabir Ibn Hayyan-lah yang menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi. Dia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.

Jabir Ibn Hayyan mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat. Dia jugalah yang pertama mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca. Jabir Ibn Hayyan juga pertama kali mencatat tentang pemanasan wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberikan jalan bagi Al-Razi untuk menemukan etanol.

Jika kita mengetahui kelompok metal dan non-metal dalam penggolongan kelompok senyawa, maka lihatlah apa yang pertamakali dilakukan oleh Jabir. Beliau mengajukan tiga kelompok senyawa berikut:

1.    “Spirits“ yang menguap ketika dipanaskan, seperti camphor, arsen dan amonium klorida.
2.    “Metals” seperti emas, perak, timbal, tembaga dan besi; dan
3.    “Stones” yang dapat dikonversi menjadi bentuk serbuk.

Salah satu pernyataannya yang paling terkenal adalah:

  وَأَوَّلُ وَاجِبٍ أَنْ تَعْمَلَ وَتَجْرِي التَّجَارِبَ؛ لأَنَّ مَنْ لاَ يَعْمَلَ وَيجَرْيِ التَّجَارِبَ لاَ يَصِلُ إِلىَ أَدْنىَ مَرَاتِبِ الإِتْقَانِ
Yang diterjemahkan kedalam bahasa latin oleh orang-orang Eropa ;

“The first essential in chemistry, is that you should perform practical work and conduct experiments, for he who performs not practical work nor makes experiments will never attain the least degree of mastery.”
Pada abad pertengahan, penelitian-penelitian Jabir tentang Alchemy diterjemahkan kedalam bahasa Latin, dan menjadi textbook standar untuk para ahli kimia eropa. Beberapa diantaranya adalah Kitab al-Kimya (diterjemahkan oleh Robert of Chester – 1144) dan Kitab al-Sab’een (diterjemahkan oleh Gerard of Cremona – 1187). Beberapa tulisa Jabir juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot kedalam beberapa buku berjudul: Book of the Kingdom, Book of the Balances dan Book of Eastern Mercury. Beberapa istilah tehnik yang ditemukan dan digunakan oleh Jabir juga telah menjadi bagian dari kosakata ilmiah di dunia internasional, seperti istilah “Alkali”, dsb.

0 komentar:

Posting Komentar